Manusia diciptakan Allah SWT sebagai mahluk
yang paling “sempurna “ dibandingkan dengan mahluk yang lainya, dan diantaran
golongan manusia terdapat orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
Sungguh Allah SWT telah meninggikan derajat orang
beriman daripada yang lain, tidak semua jenis makanan boleh di konsumsi oleh
orang beriman, melainkan hanya yang memenuhi ketentuan Allah saja yaitu makanan
yang halal dan baik serta diperintahkan orang beriman mencari
nafkah yang halal menurut syariat dan dengan cara-cara yang tidak melanggar
ketentuan Allah SWT.
Sebagaiman yang telah difirmankan Allah SWT
di dalam Al-Qur’an :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ
وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezeki yang suci yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah.” (
Al-Baqarah. ayat 172.)
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi suci dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.” (Al-Baqarah ayat
168 )