Sunday, February 17, 2013

Derajat orang beriman :


Manusia diciptakan Allah SWT sebagai mahluk yang paling “sempurna “ dibandingkan dengan mahluk yang lainya, dan diantaran golongan manusia terdapat orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
Sungguh Allah SWT telah meninggikan derajat orang beriman daripada yang lain, tidak semua jenis makanan boleh di konsumsi oleh orang beriman, melainkan hanya yang memenuhi ketentuan Allah saja yaitu makanan yang halal dan baik serta diperintahkan orang beriman mencari nafkah yang halal menurut syariat dan dengan cara-cara yang tidak melanggar ketentuan Allah SWT.
Sebagaiman yang telah difirmankan Allah SWT di dalam Al-Qur’an  :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang suci yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah.” ( Al-Baqarah. ayat 172.)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi suci dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”  (Al-Baqarah ayat 168 )

Sunday, February 10, 2013

Rasulullah dan Jeruk Limau

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebenarnya cerita ini sudah banyak tersebar di banyak blog dan tempat lain, tapi… saya hanya ingin berbagi kepada sahabat semuanya satu kisah yang membuat saya tersentak saat pertama kali mendengarnya….
Semoga kita senantiasa mampu mengingat dan memaknai cerita ini untuk dapat memetik hikmahnya,

Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita (non muslim). Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum.

Thursday, February 7, 2013

Throughts

QUOTE FROM IMAM NAWAWI






I love you because of the religious belief that you are holding....
Should you banish that belief from yourself....
So will my love ...
From you

~ Imam Nawawi ~



'Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu'  ~ Imam Nawawi ~

Monday, February 4, 2013

Busana hitam saat melayat

Dari manakah asalnya kebiasaan mengenakan pakaian hitam saat berkabung?


Menurut Wikipedia, kebiasaan mengenakan pakaian hitam saat berkabung, bisa ditelusuri asalnya hingga ke masa kekaisaran Romawi. Sedangkan menurut The Widow's Rumble dari berbagai sumber, kebiasaan mengenakan pakaian hitam saat berkabung bermula dimasa ratusan tahun silam saat masyarakat masih percaya bahwa dengan memakai pakaian hitam saat berkabung akan menyamarkan mereka dari pandangan Kematian, dan menghindarkan mereka dari menjadi target berikutnya.

Sedangkan menurut ajaran Yahudi dalam berkabung (Shivah), pemakaian pakaian hitam tidaklah diharuskan. Namun anjuran ini terdapat secara tersirat dalam kitab mereka, Talmud. Menurut sumber yang sama, aturan pemakaian warna hitam juga tidak terdapat dalam Injil (cmiiw).

Masyarakat Eropa abad pertengahan pun lebih memilih warna putih untuk pakaian berkabung, seperti yang dipraktikkan di Spanyol hingga akhir abad ke-16.
Jika kita perhatikan (misalnya dari film-film kungfu), masyarakat China dan negara-negara Asia lainnya pun cenderung memilih warna putih sebagai warna berkabung.