Manusia diciptakan Allah SWT sebagai mahluk
yang paling “sempurna “ dibandingkan dengan mahluk yang lainya, dan diantaran
golongan manusia terdapat orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
Sungguh Allah SWT telah meninggikan derajat orang
beriman daripada yang lain, tidak semua jenis makanan boleh di konsumsi oleh
orang beriman, melainkan hanya yang memenuhi ketentuan Allah saja yaitu makanan
yang halal dan baik serta diperintahkan orang beriman mencari
nafkah yang halal menurut syariat dan dengan cara-cara yang tidak melanggar
ketentuan Allah SWT.
Sebagaiman yang telah difirmankan Allah SWT
di dalam Al-Qur’an :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ
وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezeki yang suci yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah.” (
Al-Baqarah. ayat 172.)
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi suci dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.” (Al-Baqarah ayat
168 )
Mencari
rezeki merupakan tuntutan kehidupan yang tak mungkin seseorang menghindar
darinya. Seorang muslim tidak melihatnya sekadar sebagai tuntutan kehidupan,
namun itu juga merupakan tuntutan agama bagi dirinya.
Dari
sinilah seorang muslim bertolak dalam mencari rezeki. Sehingga ia tidak
sembarangan dan tanpa peduli dalam mencari rezeki. Tidak pula bersikap
materialistis atau ‘Yang penting kebutuhan tercukupi’, ‘Yang penting perut
kenyang’ tanpa peduli halal dan haram. Atau bahkan lebih parah dari itu ia
katakan seperti kata sebagian orang, ‘Yang haram saja susah apalagi yang
halal’.
Sekali-kali
tidak! Itu adalah ucapan orang yang tidak beriman. Bahkan yang halal insya
Allah jauh lebih mudah untuk didapatkan daripada yang haram. Dengan demikian
sebagai seorang muslim yang taat, ia akan memerhatikan rambu-rambu agamanya
sehingga ia akan memilah antara yang halal dan yang haram. Ia tidak akan
menyuapi dirinya, istri dan anak-anaknya kecuali dengan suapan yang halal.
Rasullah bersabda:
يَأْتِي
عَلىَ النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ
مِنَ الْحَرَامِ
“Akan datang
kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak peduli apa yang dia ambil,
apakah dari hasil yang halal atau yang haram.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan
An-Nasa’i dari hadits Abu Hurairah z, Shahih At-Targhib no. 1722)
Suapan
yang haram tak lain kecuali akan menyebabkan pemakannya terhalangi dari surga.
Diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq , dari Nabi SAW, beliau bersabda:
لاَ
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ
“Tidak
akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram.”
(Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab
Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150
no. 1730)
Oleh
karenanya, istri para as-salaf ash-shalih (para pendahulu kita yang baik) bila
suaminya keluar dari rumahnya, iapun berpesan:
إِيَّاكَ
وَكَسْبَ الْحَرَامِ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوْعِ وَلاَ نَصْبِرُ عَلىَ
النَّارِ
“Jauhi
olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa lapar tapi
kami tak mampu bersabar atas neraka.” (Mukhtashar Minhajul Qashidin)
Tentu
mencari yang halal merupakan kewajiban atas setiap muslim, sebagaimana
ditegaskan oleh Ibnu Qudamah t dalam kitabnya Mukhtashar Minhajul Qashidin:
“Ketahuilah bahwa mencari yang halal adalah fardhu atas tiap muslim.
Perumpamaan
Orang Beriman itu sama persis seperti Lebah dan mentalitas Orang Mukmin sama
seperti Lebah.
عَجَبًا
لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ
ذَاكَ
لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ
خَيْرًا
لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh
menakjubkan urusan orang beriman! Sesungguhnya semua urusannya baik. Dan yang
demikian tidak dapat dirasakan oleh siapapun selain orang beriman. Jika ia
memperoleh kebahagiaan, maka ia bersyukur. Bersyukur itu baik baginya. Dan jika
ia ditimpa mudharat, maka ia bersabar. Dan bersabar itu baik baginya.” (HR
Muslim 5318)
Ada empat keistimewaan lebah
yaitu:
1.
Lebah itu yang di makan selalu
sari pati bunga.
Yang artinya orang mukmin itu perutnya perut selektif.
Yang di makan dan di minum adalah yang baik-baik,
yang baik menurut agama yaitu yang halal.
Yang artinya orang mukmin itu perutnya perut selektif.
Yang di makan dan di minum adalah yang baik-baik,
yang baik menurut agama yaitu yang halal.
2.
Sari pati yang di makan lebah akan
menghasilkan/selalu mengeluarkan madu.
Yang artinya orang-orang mukmin itu kalau berkata mengenak kan orang,
kalau berbuat membawa manfaat bagi banyak,
kalau melangkah pasti menuju tempat yg ada gunanya.
Yang artinya orang-orang mukmin itu kalau berkata mengenak kan orang,
kalau berbuat membawa manfaat bagi banyak,
kalau melangkah pasti menuju tempat yg ada gunanya.
3.
Lebah itu di mana ia hinggap tiada dahan yg
patah.
Yang artinya orang mukmin itu di manapun dia tinggal,
kemana pun dia pergi pantang menimbulkan kerusakan dan keonaran.
Yang artinya orang mukmin itu di manapun dia tinggal,
kemana pun dia pergi pantang menimbulkan kerusakan dan keonaran.
4.
Dan lebah itu jangan coba-coba di usik. Satu
kali dia di usik maka dia akan mengepung demi mempertahankan harga dirinya.
Tetapi tidak ada lebah yg iseng-iseng usilin orang.
Yang artinya orang-orang mukmin tidak boleh mencari musuh, tp ketemu musuh tidak boleh lari.
Sekarang,
bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang
mukmin, seperti berikut ini:Tetapi tidak ada lebah yg iseng-iseng usilin orang.
Yang artinya orang-orang mukmin tidak boleh mencari musuh, tp ketemu musuh tidak boleh lari.
Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap
hanya yang bersih. Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat
jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat
sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan
mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang
mengandung bahan madu atau nektar.
Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya
tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ
tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia
produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain
hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk
lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk
kesehatan: liurnya!
Semoga kita dapat mencontohi seperti apa yang di tuliskan di atas.
Aamiin YRA....
No comments:
Post a Comment